maka dipanggilnya seorang hambanya perempuan tua maka disuruhnya pergi pada isteri khoja maymun tanyakan maksudnya itu adapun akan isteri khoja maymun itu daripada sangat ia takut akan suaminya ditahuinya jugalah berahinya dengan sangkanya maka oleh perempuan tua itu beberapa kata yang manis-manis dan lemah-lembut dikatakannya maka makin bertambah-tambahlah nyalanya api berahinya isteri khoja maymun redhalah ia akan kehendak anak raja itu telah sudah berputusan janji maka hari pun malamlah pada ketika sunyi orang tidur maka isteri khoja maymun pun memakai pakaian yang mulia-mulia serta memakai bau-bauan dan merapih tubuhnya terlalulah harum baunya telah sudah memakai maka itu pun tersedarlah akan pesan suaminya menyuruh ia menyurat dengan tiong dan bayan itu di dalam hatinya baiklah aku pergi pada tiong ini kerana sama perempuan aku kata kan ra[h]sia aku ini padanya karena ia sama perempuan kalau-kalau angan hati sama perempuan ini maka ia-pun pergilah kepada tiong maka kata tiong apa pekerjaan tuan datang tengah malam ini maka isteri khoja maymun dikatakan telah segala rahsianya itu pada tiong maka kata tiong pekerjaan apakah tuan hendak kerjakan ini kepada Allah Ta'ala pun tiada berkenan pada segala manusia pun amat kaji jika tuan kerjakan akhirnya menyesal juga sudahnya sabarlah dahulu dan tuan lelaki pun hampir akan datang telah isteri khoja maymun men[d]engar kata tiong itu maka ia ngeranilah hatinya terlalu amat marahnya membawa akan berahinya itu surat
Laman:Hikayat Bayan Budiman.djvu/5
Penampilan