Pantun
Penampilan
- Nasi lemak buah bidara
- sayang selasih hamba lurutkan;
- Buang emak buang saudara
- kerana kekasih hamba turutkan
- Dua tiga kucing berlari
- mana nak sama si kucing belang;
- Dua tiga boleh kucari
- mana nak sama dikau seorang
- Tanam selasih di tengah padang
- sudah bertangkai dirubung semut;
- Kita kasih orang tak sayang
- halai-balai tempurung hanyut
- Anak beruk di kayu rendang
- turun mandi ke dalam paya;
- Biar buruk di mata orang
- cantik manis di mata saya
- Limau purut lebat di pangkal
- sayang selasih condong di uratnya;
- Angin ribut dapat ditangkal
- hati kasih apa ubatnya
- Nasi lemak buah bidara
- sayang selasih saya lurutkan;
- Buang emak buang saudara
- kerana kasih saya turutkan
- Sekali pergi menuba
- sekali ikan merambat;
- Sekali adik disapa
- setahun rindu terubat daripada
- Anak dara menimba perigi
- Putuslah timba tinggal tali
- Biarlah jiwa kekanda pergi
- Janganlah tuan berosak hati
- Kerengga di dalam buluh
- Serahi berisi air mawar
- Sampai mesrah di dalam tubuh
- Tuan seorang jadi penawar
- Apa guna berkain batik
- kalau tidak dengan sucinya;
- Apa guna beristeri cantik
- kalau tidak dengan budinya
- Pulau Pandan jauh ke tengah
- gunung Daik bercabang tiga;
- Hancur badan dikandung tanah
- budi baik dikenang jua
- Siakap senohong
- gelama ikan duri;
- Bercakap bohong
- lama-lama mencuri
- Pisang emas bawa belayar
- masak sebiji di atas peti;
- Hutang emas dapat dibayar
- hutang budi dibawa mati
- Tenang-tenang air di laut
- sampan kolek mudik ke tanjung;
- Hati terkenang mulut tersebut
- budi baik rasa nak sanjung
- Tingkap papan kayu bersegi
- sampan sakat di Pulau Angsa;
- Indah tampan kerana budi
- tinggi bangsa kerana bahasa
- Ada ubi
- ada batas;
- Ada budi
- ada balas
- Jalan-jalan ke pasar baru
- Jangan lupa beli sagu
- Janganlah engkau melawan ibu
- Kerana syurga ada di telapak kaki ibu
- Jikalau anakku hendak beristeri
- Empat perkara hendak kau cahari
- Supaya rumahmu kelak berseri
- Sahabat handai suka kemari
- Pertama orang yang berbangsa
- Keduanya ada ribu dan laksa
- Ketiga menjelas dan manis muka
- Keempat ada budi dan bahasa
- Jikalau tidak salah suatu
- Jangan kau ambil perempuan begitu
- Sahabat pun tidak mahu ke situ
- Duduklah engkau seperti hantu
- Mengata dulang
- paku terserepih;
- Mengata orang
- kamu yang lebih
- Sudah gaharu
- cendana pula;
- Sudah tahu
- bertanya pula
- Puas sudah kutanam padi
- nenas juga dimakan orang;
- Puas sudah kutanam budi
- emas juga dipandang orang
- Buah langsat kuning mencelah
- senduduk tidak berbunga lagi;
- Sudah dapat gading bertuah
- tanduk tidak berguna lagi
- Pinggan tak retak
- nasi tak dingin;
- Engkau tak hendak
- aku tak ingin
- Kuntul terbang ke udara
- Ikan selangat dihempaskan
- Jangan digenggam bara
- Rasa hangat dilepaskan
- Sungguhpun bijak orang sekarang
- Ilmunya banyak fahamnya kurang
- Bintang di langit dapat dibilang
- Tidak sedar mukanya harang
- Cela mencela umpat mengumpat
- Ramai bersoal segenap tempat
- Perawan sekarang lakunya candal
- Dengan teruna perawan bersenda
- Bukannya bagai perawan dahulu
- Banyak menaruh sopan dan malu
- Sekarang ini bedah terlalu
- Barang bicara sekeliannya tahu
- Di mana banyak anak teruna
- Anak perawan pun ada di sana
- Kelakuannya itu berbagai warna
- Kesudahannya itu berbuat zina
- Kecuali anak-anak sekarang ini
- Laki-laki dan perempuan sama berani
- Sama bermain ke sana sini
- Sebagai orang laki bini
- Sekelian itu tanda alamat
- [H]ampir gerangan hari kiamat
- Buah cempedak di luar pagar
- ambil galah tolong jolokkan;
- Saya budak baru belajar
- kalau salah tolong tunjukkan
- Kalau roboh Kota Melaka
- papan di Jawa hamba dirikan;
- Kalau sungguh bagai dikata
- badan dan jiwa hamba serahkan
- Chau Pandan anak Bubunya
- hendak menyerang kota Melaka;
- Ada cincin berisi bunga
- Bunga berladung di air mata
- Kalau ada jarum yang patah
- jangan disimpan di dalam peti;
- Kalau ada silap dan salah
- jangan disimpan di dalam hati
- Kalau subang sama subang
- kalau sanggul sama sanggul;
- Kalau hilang sama hilang
- kalau timbul sama timbul
- Rotan batu rotan udang,
- Anak bebarau di atas lada;
- Saya tak tahu larangan orang,
- Saya menumpang bergurau sahaja.
Pantun Berkait
[sunting]Pantun 1
[sunting]- Kupu-kupu terbang melintang
- terbang di laut di hujung karang *
- Hati di dalam menaruh bimbang
- dari dahulu sampai sekarang *#
- Terbang di laut di hujung karang *
- burung nasur (nasar) terbang ke Padang *#*
- Dari dahulu sampai sekarang *#
- banyak muda sudah kupandang *#*#
- Burung nasur terbang ke Padang *#*
- bulunya lagi jatuh ke Patani *#*#*
- Banyak muda sudah kupandang *#*#
- tiada sama mudaku ini *#*#*#
- Bulunya lagi jatuh ke Patani *#*#*
- dua puluh anak merpati
- Tiada sama mudaku ini *#*#*#
- sungguh pandai membujuk hati
Pantun 2
[sunting]- Buah ara, batang dibantun,
- Mari dibantun dengan parang.
- Hai saudara dengarlah pantun,
- Pantun tidak mengata orang.
- Mari dibantun dengan parang,
- Berangan besar di dalam padi.
- Pantun tidak mengata orang,
- Janganlah sak di dalam hati.
- Berangan besar di dalam padi,
- Rumpun buluh dibuat pagar.
- Jangan sak di dalam hati,
- Maklum pantun saya belajar.
Pantun 3
[sunting]- Pulau Pandang jauh ke tengah,
- Gunung Daik bercabang tiga,
- Hancur badan dikandung tanah,
- Budi yang baik dikenang juga.
- Gunung Daik bercabang tiga,
- Tampak jauh dari seberang,
- Budi yang baik dikenang juga,
- Khidmat bakti disanjung orang.
- Tampak jauh dari seberang,
- Tegak berdiri bagai raksasa,
- Khidmat bakti disanjung orang,
- Orang berbudi kita berbahasa.
Pantun 4
[sunting]- Di atas pokok burung bersarang,
- Burung terbang di ruang angkasa,
- Dalam kita ada terlarang,
- Jangan sekali membuat dosa.
- Burung terbang di ruang angkasa,
- Jatuh ke laut lalu tenggelam,
- Jangan sekali membuat dosa,
- Wahai umat beragama Islam.
- Jatuh ke laut lalu tenggelam,
- Sayap patah badan terbelah,
- Wahai umat beragama Islam,
- Tetapkan iman kepada Allah.
Pantun 5
[sunting]- Beragam bunga terbit dari tangkainya
- Harumnya bikin elus beta punya hati
- Lelah ini jiwa sekadar untuk meraba
- Cinta tak kunjunglah jua beta rasai
- Harumnya bikin elus beta punya hati
- Seakan takkan pernah tutup matanya
- Cinta tak kunjunglah jua beta rasai
- Hancur batin ditumbuk nestapa
- Seakan takkan pernah tutup matanya
- Terus tersenyum bunga tiada malu
- Hancur batin ditumbuk nestapa
- Kotor hati jadi langsung mengguru
- Terus tersenyum bunga tiada malu
- Karna memang di dunia itu tugasnya
- Kotor hati jadi langsung mengguru
- Beta jadi bingung mau jalan kemana
- Karna memang di dunia itu tugasnya
- Siap kalau ada rasa orang mau berbagi
- Beta jadi bingung mau jalan kemana
- Mampus beta punya hati dikoyak sepi
- Siap kalau ada rasa orang mau berbagi
- Bunga memang dikau itu pelipur lara
- Mampus beta punya hati dikoyak sepi
- Teguk sempitnya hari beta kawan derita
Pantun 6
[sunting]- Terus tersenyum bunga tiada malu
- Karna memang di dunia itu tugasnya
- Kotor hati jadi langsung mengguru
- Beta jadi bingung mau jalan kemana
- Harumnya bikin elus beta punya hati
- Seakan takkan pernah tutup matanya
- Cinta tak kunjunglah jua beta rasai
- Hancur batin ditumbuk nestapa
- Siap kalau ada rasa orang mau berbagi
- Bunga memang dikau itu pelipur lara
- Mampus beta punya hati dikoyak sepi
- Teguk sempitnya hari beta kawan derita
- Karna memang di dunia itu tugasnya
- Siap kalau ada rasa orang mau berbagi
- Beta jadi bingung mau jalan kemana
- Mampus beta punya hati dikoyak sepi
- Kalau tuan pergi ke Tanjung
- Belikan saya pisau lipat
- Kalau tuan menjadi burung
- Saya menjadi benang pengikat
- Kalau tuan pergi ke Kelang
- Saya hantar sampai ke Linggi
- Kalau tuan menjadi helang
- Saya menjadi kayu tinggi
- Jikalau tuan mencari buah
- Saya pun mencari pandan
- Jikalau tuan menjadi nyawa
- Saya pun menjadi badan
Pantun 7
[sunting]- Anak ayam turun sepuluh
- Mati satu tinggal sembilan
- Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
- Supaya engkau tidak ketinggalan
- Anak ayam turun sembilan
- Mati satu tinggal delapan
- Ilmu boleh sedikit ketinggalan
- Tapi jangan sampai putus harapan
- Anak ayam turun delapan
- Mati satu tinggal lah tujuh
- Hidup harus penuh harapan
- jadikan itu jalan yang dituju
Pantun 8
[sunting]- Oh bulan kemana bintang
- Atas pucuk kayu ara
- Oh tuan kemana hilang
- Dalam bilik anak dara
- Atas pucuk kayu ara
- Lebat daunnya pokoknya rindang
- Hilang kedalam bilik nak dara
- Cuma meminta rokok sebatang
Pantun 9
[sunting]- Orang berpadi di tanah liat
- Di Mekah banyak buah pedada
- Mayat tiada dapat dilihat
- Seperti merekah rasanya dada
- Di Mekah banyak buah pedada
- Bunga tanjung di atas rakit
- Seperti merekah rasanya dada
- Terkenangkan untung dan nasib
- Bunga tanjung di atas bukit
- Serabi di muka pintu
- Terkenangkan untung dengan nasib
- Maka sampai sehingga situ
- Serabi di muka pintu
- Pergi ke parit hendak merayau
- Maka sampai sehingga situ
- Ratu Amas berbalik ke Riau
- Pergi ke Parit hendak merayau
- Situlah banyak ubi kemili
- Ratu Amas berbalik ke Riau
- Duduk mendiam-diamkan diri
Pantun 10
[sunting]- Pisang emas bekal belayar,
- masak sebutir di atas peti;
- Hutang emas boleh dibayar,
- hutang budi bekal mati.
- Masak sebutir di atas peti,
- buah menalu dari hulu;
- Hutang budi bekal mati,
- hutang malu dibayar malu.
- Buah menalu dari hulu,
- batang berah dibelah-belah;
- Hutang malu dibayar malu,
- hutang darah dibayar darah.