Pergi ke kandungan

Laman:Kesah pelajaran Abdoellah.pdf/104

Daripada Wikisumber
Laman ini telah dibaca pruf
100

dan sangsara selama-lamanja doedoek bekerdjapon tijada djoega tjoekoep makan dan pakai".

Maka djawab sahaja: „Sekalijannja itoe dari pada sebab lalim radjanja. Maka apabila lalim radjanja, alamat kabinasaän negeri toe”. Maks kata sabaja: „Bagaimana adat negeri ini, kalau orang-orangnja hendak berpindah ka negeri lain, bolehkah ?”

Maka djawabnja : „Ambooi! toewan! itoe hoekoem boenoeh; kalau dapat orangnja, diboenoeh dan hartanja dirampas".

Maka kata sahaja: „Lihatlah sekarang negeri Singapoera itoe bagaimana ramainja dan beberapa banjak saudagar jang besar-besar dan segala djenis dagangan dalam doenija ini adalah di sana dan segala djenis bangsa orangpon ada. Maka asalnja poelau itoe sarang perompak dan tempat ditakoeti orang di sitoe; boekankah segala djenis orang dari pada negeri-negeri lain jang pindah dan memboewat tempat dan beranak berbini, itoelah mendjadi ramai negeri? Adapon radja jang adil dan hoekoem jang baik itoe adalah seperti sepohon kajoe jang berboewah santijasa, maka segala boeroeng jang lijar dari dalam hoetanpon sekalijan berhimpoenlah ka gitoe, sebab ija boleh mendapat kahidoepannja lagipon ada tempat ija berlindoengken dirinja dari pada seteroenja”.

Maka sebentar lagi datanglah tengkoe Tamana itoe mendapatken sabaja serta katanja: „Apa toewan banjak-banjak bertjakap ini?”

Maka djawab sahaja: „Tijada apa, tengkoe! segala hamba Alleah ini mengadoeken kasakitan dan kasoesahan halnja".

Maka katanja: „Djangan toewan ferdoeliken marika itoe