Pergi ke kandungan

Laman:HikayatHangTuah.djvu/23

Daripada Wikisumber
Laman ini belum dibaca pruf

lakunya. Betapa bicara kita?" Maka disahut oleh Hang Kasturi, "Apatah kita yang kehendaki yang kita cahari pun hendak bertemu dengan musuh juga." Ma[ka] sahut Hang Lekir dan Hang Lekiu, "Mengapa pula begitu? Marilah kita tumbangkan sehingga mati sudahlah." Maka kata Hang Tuah seraya tersenyum, "Hai saudaraku, pada bicara hamba baik juga kita berperang di atas pulau karana perahu kita kecil, tewas juga kita karana ia tiga buah serta dengan besarnya dan senjatanya pun banyak dan orangnya pun banyak. Syukur juga kita melawankan dia." Maka kata Hang Kasturi, "Yang mana besar kepada saudara hamba segeralah kita kerjakan karana perahu itu makin hampir." Maka oleh Hang Tuah dipalingkan perahunya itu menuju pulau. Setelah dilihat oleh musuh itu ada sebuah perahu lading lima orang budak-budak belaka lari mengusir pulau itu maka segera diusirnya dengan sampan. Disangkanya orang lari. Setelah hampir, maka dilihat budak-budak lima orang sebaya kelimanya itu baik rupanya. Maka Hang Tuah pun sampai ke darat. Maka orang yang mengikutnya itu pun terlalu suka. Katanya, "Sekali ini dapatlah oleh kita budak-budak ini akan tuannya kita." Maka sampan ketiga buah itu pun sampailah lalu naik ke pulau itu hendak menangkap budak-budak kelima itu. Maka Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekir dan Hang Lekiu pun sudah hadirlah berdiri di tepi pantai itu menantikan musuh itu datang. Maka orang tiga buah sampan itu pun berdahulu-dahuluan naik itu datang berlari-lari hendak menangkap. Maka Hang Tuah kelima bersaudara itu pun sudah memanggung tiga-tiga bilah seligi pada seorang. Apabila hampirlah musuh itu ke hadapan Hang Tuah maka ditetak oleh Hang Tuah kena pahanya lalu terduduk tiada dapat bangkit lagi. Maka ditikam oleh Hang Jebat, kena seorang lagi lalu lari ke perahunya mengambil sumpitan dan seligi. Maka disumpitnya akan Hang Tuah dan Hang Jebat kelima itu seperti hujan yang lebat. Maka segala musuh itu pun bersorak, katanya, "Bunuhlah budak celaka tiada dikasih akan ibu bapaknya." Maka kata seorang lagi, "Jangan dibunuh!" Maka kata seorang lagi, "Hai budak-budak, baiklah engkau menyembah, menyerahkan dirimu supaya engkau tiada kubunuh." Maka kata Hang Jebat sambil menangkis seligi dan anak panah yang seperti hujan datangnya itu, katanya, "Ceh! Mengapa aku menyembah engkau sekalian? Engkaulah menyembah aku supaya aku ampun dosamu", serta ditikamnya oleh Hang Tuah dan Hang Jebat kelimanya. Maka kena pula lima orang musuh itu lalu merebah terduduk, tiada dapat bangkit lagi. Setelah dilihat oleh teman nya yang dua puluh lagi itu pun terlalu marah. Katanya, "Bunuhlah budak celaka ini", serta ditikamnya dan disumpitnya bersungguh-sungguh akan budak-budak lima itu. Maka Hang Tuah