Pergi ke kandungan

Laman:Kesah pelajaran Abdoellah.pdf/16

Daripada Wikisumber
Laman ini telah dibaca pruf
12

Maka tentoelah soedah moewafakat itoe, maka berlaboehlah pada malam itoe di tandjoeng Gadjah.

Arkijan setelah pagi-pagi maka menjeberanglah ka poelan Babi Keiji hendak mengambil ajar. Meka dapatlah seboewah sampan tambang boeroak anjoet. Maka naiklah pergi mengambil ajar serta mandi. Setelah itoe maka toeroenleh ka perahoe bermoewafakat sebentar hendak balik dan sebentar tijada mace balik.

Kemoedijan maka bersoempahlah bertiga-tiga hendak djoega balik. Maka bongkarlah gaceh laloe berlajar, adalah kira-kira sepoeloeh depa djacehnja, maka kata saorang: »Baik djoega laloe kita.”

Maka kata baba Ko An: ,,Kalau bagini pestilah kita mati hendak serahken djiwa kapada Lanoen. Goewa tijada mace pergi. Sebab dija orang takoet nanti hilang delapan poeloch ringgit, ija mace hilang djiwanja.”

Maka dengan demikijan sebentar itoe djoega tentoelah semoewanja orang hendak laloe djoega. Maka berlajarlah berpal-pal dengan angin oetara kentjang, maka ombaknjapon terlaloe besar. Maka tali-tali perkakes perahoepon banjakiah poetoes-poetoes. Maka berlajarlah djoega semalam-malaman itoe. Maka pada pagi hari diberi Allah sampailah ka laoet Babar. Maka ombaknja tijada dapat terkira-kira laloe berlaboehlah di laoet tandjoeng Batoe, sebab menantiken ajar soeroet, karena ajar terlaloe deras; hingga sampailah petang poekoel tengah anam maka dibongkarlah gaceh laloe berlajar. Maka toeroenleh riboet toenggara terlaloe besar serta ombaknja. Maka sebentar itos djoega poetoeslah besi tembirang, melainken Allah djoega jang amat